[REVIEW] Brother of The Year (2018): Hangatnya Perang Dingin Kakak Beradik

dok. google.com
Rate: 7/10

Mempunyai kakak yang urakan tentu membuat Jane kesal. Lima tahun lebih tua, tak membuat Chut, kakak lelaki Jane, menjadi lebih dewasa. Dia masih senang bermain di club hingga tengah malam, mabuk-mabukan, bermain perempuan, dan hidup sesuka hati. Padahal, Jane sibuk menimba ilmu di negeri Sakura. Jane tentu tak begitu terkejut ketika menemukan kakaknya membawa seorang perempuan ke rumah mereka di Bangkok. Selama empat tahun Jane berkuliah di Jepang, rupanya tak membuat sedikit pun perubahan pada hidup Chut. Rumah mereka masih berantakan, sampah bertebaran, cucian kotor menumpuk. Jane sungguh marah.

dok. jfac.jp

Bertema drama keluarga, film ini menyajikan realita kehidupan hubungan kakak beradik. Sejak kecil, Jane dan Chut memang kurang akur. Pertengkaran-pertengkaran kecil sering terjadi. Hanya satu yang dapat menyatukan mereka; baseball. Kecintaan Chut terhadap komik Jepang membuatnya sangat menyukai olahraga tersebut. Mimpi buruk tiba-tiba datang, semenjak itu hubungan keduanya menjadi renggang. Jane tak sengaja melempar tongkat baseball ke arah Chut dan melukai dagunya. Hanya ada sepotong pembalut di saku Jane yang bisa menghentikan pendarahan di dagu Chut. Sejak itu, Chut dijuluki Miss V. Julukan yang membuatnya malu sekaligus kesal setengah mati.

dok. amirathemovie.com
Awalnya, film ini menonjolkan superioritas perempuan. Jane menjelma seorang wanita karir yang sukses, bahkan kuasanya mampu memecat Chut sebagai rekan kerja. Ibu mereka pun digambarkan sebagai single parent yang sukses membawa keluarga hidup dengan nyaman. Sementara itu, Chut digambarkan sebagai lelaki lemah, bahkan ia merasa rendah diri dan tak berguna. Namun, dibalik kejadian-kejadian yang menimpa mereka, Jane menyadari bahwa yang ia lakukan bukan untuk menguasai apalagi merendahkan Chut.  Namun, ia peduli dan mengkhawatirkan kakaknya, begitu pun saat Chut berusaha mencegah Jane untuk menikah dalam waktu dekat. Keduanya hanya terlalu gengsi untuk mengatakan saling menyayangi. Walaupun dia kakak yang tidak bertanggungjawab, tidak ada cara bagi kami untuk berhenti menjadi saudara, Jane meyampaikan sepenggal curahan hatinya di pesta pernikahan. Jane dapat sesukses ini juga karena pengaruh sang Kakak yang ia kagumi di masa kecil.

Brother of The Year juga dibumbui dengan komedi yang menurut saya agak garing. Selebihnya, emosi-emosi karakter tersampaikan dengan baik.  Pengaluran maju mundur membuat cerita menjadi semakin menarik. Tidak hanya soal kakak dan adik, film ini juga menyajikan cerita romantis antara Jane dan Moji. Upaya untuk menampilkan budaya dua negara, yakni Thailand dan Jepang pun disuguhkan dengan rapi. Secara keseluruhan, film ini cukup menghibur. 

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajoqq^^com...
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar