[LIFESTYLE] Akupunktur: Terapi Tusuk Jarum yang Bikin Ketagihan


dok. pribadi (Gedung Medika Ganesa)
      Sejak tahun lalu, saya mulai mencoba akupunktur. Dengan bekal berbagai informasi dari google dan grup PCOS Fighter Bandung, akhirnya saya memilih terapi akupunktur di Bumi Medika Ganesha. Terletak di Jalan Gelap Nyawang, tempat tersebut mudah dijangkau. Namun, karena berbagai alasan, terapi yang saya jalani tidak rutin. Namun, hasilnya memang kerasa. Bebagai khasiat akupunktur bisa didapatkan, termasuk menyeimbangkan hormon dan membantu tidur menjadi lebih nyenyak.

dok. pribadi (jarum akupunktur bekas pakai)
            Rencananya, tahun ini saya akan memulai terapi akupunktur dengan lebih disiplin. Di bulan ini, saya sudah melakukan terapi sebanyak 3 kali dengan jadwal hari Kamis dan Sabtu. Terapis yang biasa menangani saya adalah Bu Susilowati. Biasanya beliau sering disapa Mbak Susi.  Pembawaannya ramah, enak diajak ngobrol, pokoknya baik banget. Selalu ngasih motivasi dan sugesti positif.
            
        Setelah melewati area parkir yang tidak begitu luas, kita memasuki gedung khusus terapi.  Jangan salah masuk, karena gedung tersebut memiliki tiga pintu, yaitu pintu apotek, pelayanan medis (secara umum), dan terapi. Selain akupunktur, Bumi Medika Ganesha pun menyediakan fisioterapi.

dok. pribadi (jadwal akupunkturis)
  
Di daun pintu masuk, kita akan melihat pengumuman dan jadwal terapis. Selanjutnya, naik ke lantai dua, kita akan berhadapan lagi dengan pintu. Di samping kiri pintu terdapat timbangan badan yang bisa dipakai buat iseng-iseng nimbang. Di sebelah kiri pula terdapat tumpukan kursi dan ruangan kosong yang terlihat seperti gudang. Ruang akupunktur berada di ruangan yang pertama, di sebelahnya adalah ruang fisioterapi. Namun, praktek fisioterapi sedang libur. Kalau nanti buka mungkin akan diupdate.



Pengumuman yang serupa dengan di bawah ditempel juga di pintu masuk akupunktur. Kemudian, kita diwajibkan untuk membayar biaya ganti jarum sebesar Rp55.000. Di depan meja “resepsionis” disediakan kotak yang boleh diisi boleh tidak, dengan besaran yang seikhlasnya. Jika beruntung dan sedang tidak mengantri, kita bisa langsung menempati bilik. Jika sedang ramai, biasanya saya bisa mengantri hingga 2 jam.  Untuk mengantisipasi hal itu, saya datang di pagi hari atau sore sekalian. Pilihannya menjadi pasien pertama atau terakhir, daripada nunggu hehe. Balkon tempat kita menunggu berhadapan langsung dengan PAUD. Jadi, kalau lagi hari sekolah, terkadang bisa juga sambil lihat anak-anak.





dok. pribadi (Halaman PAUD Bunda Ganesha)

       Ketika terapis masuk, biasanya akan ditanya keluhan apa yang dirasakan. Lebih baik, diceritakan semua yang dirasakan, agar terapinya sekalian. Kalau lihat di drama Korea Live Up to Your Name, sih, semakin sedikit jarum tetapi semakin banyak khasiat yang dirasakan adalah akupunktur yang bagus. Akupunktur akan berjalan selama 50-60 menit.



      Sakit nggak, sih? Jawabannya, nggak terlalu. Di awal-awal memang kaget, napas juga kayak ketahan, tapi lama-lama mulai rileks, mulai nggak kerasa. Apalagi seluruh ruangan diperdengarkan musik-musik biar kita tenang. Selama itu ya bobo aja. Bilik-bilik yang tersedia disusun berdasarkan abjad. Setiap bilik hanya disekat dengan kain. Setiap pasien baru akan diberi kain sprei baru untuk menjaga kebersihan. Di tengah ruangan terdapat tempat untuk membuang jarum-jarum yang sudah dipakai. 

dok. pribadi (tempat membuang jarum bekas pakai dan lemari sprei)
dok. pribadi (bilik tempat terapi)

Terapis lain akan masuk dan mencabut jarum-jarum, tidak lupa dioles alkohol biar nggak sakit. Di bagian dahi dan pelipis kerasa agak lebih perih, mungkin karena kulitnya lebih tipis dari bagian tubuh yang lain. Setiap terapi, titik yang ditusuk jarum beragam. Yang pasti, selalu kaki kiri dan kanan, perut area rahim dan ulu hati. Minggu lalu titik akup bertambah di kepala, bahu, belakang telinga, pelipis, dan dahi. Katanya biar nggak pusing. Selama terapi, biasanya saya menggunakan 10-16 jarum, tergantung dengan keluhan dan kebutuhan. Pastikan tidak ada jarum yang tertinggal, ya. Pernah satu jarum tertinggal di kepala saya dan dicabut sendiri. Namun, di grup PCOS bilang kalau jarum itu dibiarkan hingga besok pagi. Di pertemuan terapi selanjutnya, saya cerita ke Mbak Susi. Kata beliau, sih, kalo di Bumi Medika Ganesha nggak gitu. Biasanya, jarum yang ditinggal itu beraliran Timur.
Keluar dari gedung, badan terasa lebih enteng dan enak. Selain itu, tidur saya menjadi lebih nyenyak. Sakit panggul yang biasanya datang pas bangun tidur maupun menjelang tidur sudah jarang dirasakan lagi. Kalaupun terasa, tidak sesakit sebelum menjalani akupunktur. Saya juga berharap terapi akupunktur ini dapat menunjang program hamil yang insyaallah akan dimulai lagi tahun ini. 


Komentar

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Disini lengkap kak.ada terapisnya juga..ada juga pelajaran untuk prakteknya sendiri.

    https://ibnusinaholistic.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar